Di antara berbagai tantangan besar yang harus dihadapi oleh generasi Islam hari ini adalah tantangan ghazwul fikri (perang pemikiran) yang melanda dunia Islam dari satu ujung sampai ke ujung lainnya.
A. Dunia Barat
Dunia Barat mengibarkan bendera sekularisme yang memenjarakan ajaran agama di antara dua dinding rumah ibadah
dan menolak keterlibatan
dan peran apa pun dari agama dalam upaya perbaikan atau perubahan atau kebangkitan peradaban umat manusia.
Di bi
dang ekonomi, mereka mengangkat doktrin-doktrin kapitalisme.
Di bi
dang politik, mereka mengangkat sistem demokrasi.
Di bi
dang sosial, mereka mengangkat prinsip-prinsip kebebasan
dan liberalisme yang tidak lebih dari paham permisifme (serba boleh)
dan lebih dekat pada anarkhisme, bahkan paham ini menjadi lembing penikam terhadap nilai-nilai, moralitas,
dan agama.
Teori-teori, doktrin-doktrin,
dan pemikiran-pemikiran dunia Barat memerangi masyarakat Islam dengan nilai-nilai barunya
dan dengan berbagai macam cara
dan jalan untuk menjauhkan kaum muslimin dari nilai-nilai Islam
dan tuntunannya, dari prinsip-prinsip
dan nilai-nilai moralnya, yang di dalamnya terletak kejayaannya, yang di atas nilai-nilai Islam itu bergantung keberadaan
dan eksistensinya.
B. Timur Konumis
Timur Komunis mengangkat bendera sosialisme
dan komunisme. Dengan doktrin ini, mereka menyesatkan kaum rendahan (rakyat jelata) dari golongan petani
dan buruh. Mereka membiusnya dengan janji
dan harapan bahwa kekuasaan ada di tangan mereka atau untuk golongan proleter—menurut istilah mereka.
Mereka melakukan penyesatan
dan mempropagandakan doktrin-doktrin atheisnya di kalangan pemuda, buruh,
dan petani,
dan berbagai lapisan masyarakat kalangan bawah yang miskin serta kalangan masyarakat Islam.
Di tengah-tengah ghazful fikri dari dunia Barat yang rusak,
dan penyesatan dunia Timur yang atheis
dan kafir ini, sebagian besar kaum muslimin hidup di antara kebingunan
dan kebimbangan, di antara
ancaman kepunahan
dan perpecahan
dan kehilangan sistem kepemimpinan yang rasyidah (luhur/benar)
dan kesatuan Islam yang kokoh, mereka mencari-cari secercah cahaya di tengah-tengah fatamorgana yang menipu,
dan mencari-cari jalan keselamatan di tengah-tengah keadaan yang sangat gelap gulita. Tak mungkin mereka bisa melihat cahaya
dan memperoleh jalan keselamatan sehingga mereka tahu sebab kemunduran
dan keterbelakangannya, agar kembali lagi kepada kejayaan yang kokoh, kepemimpinannya yang memelopori,
dan daulahnya yang lurus
dan berwibawa.
Wahai saudaraku pemuda! kalian akan tahu dalam pembahasan yang mengupas tantangan ghazful fikri yang ditujukan kepada generasi Islam, skenario jahat apa yang telah dirancang oleh Barat terhadap dunia Islam untuk memurtadkan kaum muslimin dari agamanya?
Dan, apa pula yang dikehendaki oleh Timur, komunis, dengan ghazful fikri –nya terhadap negeri-negeri Islam.
Andai kita lupa, tetapi kita tidak akan lupa dengan konspirasi-konspirasi, skenario-skenario, cara-cara,
dan perkumpulan-perkumpulan rahasia yang dibuat oleh kaum Zionis Internasional terhadap masyarakat dunia pada umumnya
dan masyarakat Islam pada khususnya,
dan menundukkan seluruh masyarakat dunia pada sistem politik
dan kekuasaannya. Demikianlah yang mereka perbuat.
Kalian akan tahu--wahai saudaraku pemuda—dalam bahasan ini, sinyal-sinyal dari semua rencana jahat tersebut, supaya kalian tahu bagaimana aqidah
dan akhlak kalian diperangi se
dangkan kalian tetap berada di rumah.
Dan, bagaimana mereka merancang jerat perangkap
dan tipu muslihat untuk mengeluarkan kalian dari keislaman kalian. Allahlah tempat meminta pertolongan
dan kepada-Nyalah kita semua menggantungkan urusan.
Mengapa Barat
dan Timur Memerangi Islam?
Islam menyebar ke seluruh penjuru dunia dengan cepat
dan luar biasa karena beberapa sebab.
a. Rabbaniyah
Islam berasal dari Sang Pencipta Yang Maha Mengatur lagi Maha Bijaksana.
“…
dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (Al-Maa’idah: 50).
b. Kekal
Allahlah yang menjaga agama ini.
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an
dan sesungguhnya Kami benar-benar menjaganya.” (Al-Hijr: 9).
c. Alami
Rasulullah saw. diutus kepada seluruh manusia.
“
Dan Kami tiada mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa kabar gembira
dan pemberi peringatan….” (Saba’: 28).
d. Universal (Syumul)
Islam mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, meliputi segenap sistem (tatanan) yang dibutuhkan oleh umat manusia dalam urusan agama
dan dunianya, masa sekarang
dan yang akan datang, di waktu damai maupun masa perang.
“….
Dan Kami turunkan kepadamu al-kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu
dan sebagai petunjuk serta rahmat
dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (An-Nahl: 89).
e. Revolusioner
Islam merangkum semua urusan para nabi serta menjaga keaslian semua risalah,
dan Allah ridha risalah ini mengalahkan semua dien yang ada.
“
Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang (datang) sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya)
dan batu penguji terhadap kitab-kitab yang lain ….” (Al-Maa’idah: 48).
f. Tasyri’iyyah
Islam datang dengan membawa hukum atau perun
dang-un
dangan, prinsip-prinsip umum, kaidah-kaidah global,
dan masalah-masalah mendasar yang dapat menjawab semua tuntutan zaman
dan sejalan dengan peradaban masa.
“… tiadalah Kami lalaikan sesuatu urusan di dalam al-kitab (Al-Qur'an) ….” (Al-An’am: 38).
Dari berbagai keistimewaan-keistimewaan atau kekhususan yang terkandung di dalam risalah Islam ini, maka Rasulullah saw. mengumumkan di hadapan khalayak ramai yang tengah berkumpul pada saat Haji Wada’:
“… pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kalian agama kalian
dan telah Aku cukupkan atas kalian nikmat-Ku
dan Aku telah ridha Islam sebagai agama kalian ….” (Al-Maa’idah: 3).
Beliau juga telah berpesan kepada umatnya, dalam berbagai kesempatan, bahwasannya ia telah meninggalkan mereka di atas jalan yang terang, yaitu Al-Qur'an
dan As-Sunnah.
Rasulullah saw. telah menjalankan tugasnya dalam menyampaikan risalah. Sebelum beliau berpulang ke rahmatullah, agama Islam telah menyebar ke seluruh penjuru Jazirah Arab, sampai di negeri Tihamah
dan Nejed,
dan masuk ke negeri Yaman
dan Bahrain,
dan sampai di wilayah perbatasan Syam.
Dan, pada masa pemerintahan Khulafa’ur Rasyidin, agama Islam merambah kekuasaannya di dua kerajaan besar (yang telah mereka tumbangkan) yakni negeri Persia
dan negeri Romawi,
dan membentang luas kekuasaannya sampai ke negeri Sind di ujung timur, ke negeri Khazar, Armenia
dan negeri-negeri Rusia di ujung utara,
dan masuk dalam kekuasaannya yang adil: negeri Syam, mesir, Burqah, Tripoli,
dan negeri-negeri lainnya di Benua Afrika. Semuanya itu bisa diraih hanya dalam waktu 35 tahun.
Belum sampai masuk tahun 102 Hijriah, yakni pada masa kekuasaan Bani ‘Umayyah, Islam telah menyebar luas
dan kekuasaannya membentang sampai ke negeri-negeri Sind,
dan sebagian besar wilayah India,
dan sampai ke perbatasan negeri Cina di bagian timurnya,
dan membentang ke Barat sampai di negeri Andalusia di Eropa.
Demikianlah, Islam meliputi alam semesta dengan kekuatan
dan unsur kehidupan bagaikan matahari, menempuh (jarak perjalanan) bumi dengan kecepatan sangat luar biasa, seolah-olah seperti jalannya siang
dan malam saja.
Khalifah Daulah ‘Abbasiyyah, Harun ar-Rasyid menggambarkan kepada dunia, luasnya kerajaan Islam
dan kekuasaannya yang terbentang di muka bumi—ia tidak mendapati suatu pa
danan selain mengatakan kepada arakan awan/mendung yang melewatinya namun tidak menurunkan hujan: “Hujanlah di mana pun engkau suka, karena sesungguhnya pajakmu akan dibawa datang kepada kami.”
Mengapa Barat Cemas
dan Mendongkol?
Itu tidak lain karena kaki-kaki kaum muslimin pernah menginjak bumi Eropa,
dan angkatan perang mereka sampai ke perbatasan negeri Perancis, sehingga bangkitlah orang-orang Eropa dari tidurnya dalam keadaan bengong
dan tercengang, mereka berkata, “Sungguh menakjubkan sekali, agama apa ini yang bisa menembus dunia dengan kekuatan
dan kecepatan yang begitu mengagumkan? Mereka menumbangkan kerajaan Romawi, masuk Italia, menaklukkan Espania (Spanyol), lalu sekarang berusaha menyeberang pegunungan untuk menguasai Perancis!”
Mereka berpikir keras
dan merenungkan,
dan akhrinya mereka melihat bahwa jika mereka sampai membiarkan kaum muslimin begitu saja, maka Islam akan tersebar,
dan akan menaklukkan kerajaan-kerajaan serta menembus sampai ke ujung batas dunia …, maka sudah dapat dipastikan kalau kendali kekuasaan dunia kelak akan berada di tangan mereka, bahkan seluruh umat manusia akan tunduk di bawah kekuasaan
dan kepemimpinan mereka.
Jika demikian, maka genderang perang harus ditabuh, angkatan perang harus disiapkan, perlengkapan-perlengkapan perang harus digalang, front-front perlawanan harus disatui-padukan untuk menghadapi satu musuh besar sehingga mereka dapat—menurut persepsi mereka—mengalahkan Islam, menumpas kaum muslimin sehingga tidak dapat bangkit kembali melakukan perlawanan setelah itu.
Akan tetapi, kaum yang dengki
dan rakus itu harus menebus buah dari kepongahan
dan kedunguan mereka, yang telah mengirimkan angkatan perang Salibi secara beruntun
dan bergelombang. Mereka harus mereguk kekalahan, kehinaan,
dan aib dalam peperangan Hiththin yang dahsyat
dan menentukan di tangan pahlawan Islam yang cerdik
dan gagah berani, Shalahuddin al-Ayyubi. Mereka kembali dengan membawa kegagalan yang tragis
dan mengenaskan serta kekalahan yang memalukan,
dan mereka menyembunyikan diri di benteng-bentang persembunyian mereka dalam keadaan terhina
dan menyesali diri.
Serangan-serangan yang dilancarkan orang-orang kafir salibi terhadap umat Islam itu tidak menambah kecuali iman, yakni tekad
dan perlawanan belaka … oleh karena panggilan “Allahu Akbar” adalah slogan mereka, jihad adalah jalan hidup mereka,
dan mati di jalan Allah adalah cita-cita mereka yang tinggi.
Apakah Musuh Menggunakan Cara Lain?
Ya benar, ketika besi
dan api gagal untuk menghancurkan kesatuan umat Islam,
dan angkatan perang orang-orang kafir salibi terpukul mundur dalam keadaan terusir
dan terhina di hadapan poasukan Shalahuddin, maka musuh-musuh Islam berpikir kembali untuk mencari taktik baru yang akan mereka gunakan untuk memerangi Islam,
dan cara-cara keji yang menjadikan daulah Islam yang satu yang terepresentasikan dalam sebuah kekhalifahan menjadi umat yang banyak
dan negeri-negeri kecil yang terpisah-pisah.
Dan, menjadikan tatanan-tatanan Islam tersisih
dan muncul sebagai gantinya tatanan-tatanan bumi
dan hukum-hukum wadh’I (positif/buatan manusia);
dan menjadikan pula akhlak kaum muslimin yang istimewa berubah menjadi akhlak yang rendah, jumud (statis) pemikirannya, hanya mau mengikut
dan dikuasai taklid buta, sehingga musuh-musuh mereka berhasil meraih tujuannya dalam menghentikan laju perkembangan Islam, memecah-belah kesatuan umat Islam, melunturkan akhlak kaum muda-mudinya
dan menanamkan bibit-bibit keraguan/kesangsian
dan atheisme dalam diri generasi Islam.
Dan, saya ingin menerangkan kepada kalian—wahai para pemuda!—bagaimana awal mula timbulnya persengkongkolan jahat yang dijutukan kepada umat Islam?
Dan, sampai mana persekongkolan jahat itu berakhir? Kemudian, saya akan menerangkan bagian demi bagian skenario-skenario yang diplot oleh para propagandis ghazwul fikri untuk memerangi Islam, menyekulerkan negeri-negeri Islam, memalingkan generasi Islam dari front-front perjuangan
dan jihad, serta menanamkan doktrin-doktrin liberalisme
dan atheisme dalam pikiran umat Islam di setiap tempat.
Bagaimana Konspirasi Jahat Tersebut Bermula?
Musuh-musuh Islam mulai menlancarkan konspirasinya dengan menghapuskan khilafah Islam yang merepresentasikan kesatuan, kekuatan,
dan eksistensi politik umat Islam di percaturan dunia. Inilah kisah penghapusan khilafah yang telah ditulis oleh buku-buku sejarah.
Sesungguhnya kolonialis yang diwakili oleh Inggris, Perancis, Italia,
dan Yunani … yang dikendalikan oleh kaum zionis internasional, adalah pihak-pihak yang berada di belakang penghapusan khilafah, pemisahan agama dengan negara,
dan terpecah-belahnya kesatuan umat Islam.
Negara-negara kolonialis sekutu memainkan peranan besar dalam penghapusan khilafah Islam dengan menyuntikkan paham nasionalisme Arab dalam pikiran bangsa Arab muslim, di satu sisi;
dan menyuntikkan paham nasionalisme Thuraniyah at-Turkiyyah pada pikiran bangsa Turki muslim di sisi yang lain.
Dengan siasat yang licik ini, negera-negara sekutu berhasil memecah-belah dua bangsa muslim,
dan mengobarkan sentimen ras
dan fanatisme jahiliah di antara mereka. Seiring dengan perjalanan zaman, jadilah bangsa Arab muslim meman
dang bangsa Turki muslim sebagai orang-orang luar yang menjajah. Dalam buku Perjalanan di Negeri Arab , Charel Douty menyatakan bahwa yang menanamkan bibit kebencian yang berlebihan antara bangsa Arab
dan bangsa Turki adalah politik Inggris yang mengadu-domba
dan memecah-belah kesatuan umat Islam dengan menyuntikkan paham nasionalisme agar mereka dapat mengokohkan kuku cengkeramannya di wilyah Jazirah Arab. Pepatah lama mengatakan: ”pecah-belah
dan kuasai”.
Siapakah yang Melaksanakan Konspirasi Tersebut?
Mereka adalah para anggota organisasi Jam’iyyah Ittihad wat-Taraqi. Merekalah yang mengobarkan perlawanan terhadap khilafah setelah mendapatkan provokasi dari negara-negara sekutu penjajah. Mereka dengan perkumpulannya, kerahasiaannya
dan pemikiran-pemikiran, tunduk kepada masoniyah (Masonisme),
dan masonisme itu tiada lain—wahai para pemuda—kecuali satu organisasi buatan orang-orang Yahudi. Mereka memunculkannya di dunia Islam dalam rangka mendirikan negara
Israel di negeri Islam Palestina, menghapuskan khilafah, memisahkan agama dari negara,
dan memecah-belah kesatuan umat Islam. Mereka melakukan itu dengan cara membujuk para pejabat, penguasa, tokoh-tokoh berpengaruh
dan orang-orang kaya untuk masuk ke dalam perkumpulan Masonisme. Bila mereka telah menjadi anggota aktifis yang dapat dipercaya dalam jaringan Masonisme internasional, maka mereka diperintah untuk melaksanakan rencana-rencana golongan Masonisme secara totalitas di negeri-negeri Islam.
Syaikh Muhammad Rasyid Ridha rhm mengatakan dalam majalah Al-Manar al-Islamiyah: “Sulthan Abdul Hamid adalah musuh anggota perkumpulan masonisme—di Turki—. Waktu berputar di pihak orang-orang Masoni …, perkumpulan ini mempunyai pengaruh besar terhadap peristiwa meletusnya revolusi politik yang terjadi di negeri-negeri Eropa, di antaranya adalah Revolusi Perancis, yang terjadi sebelumnya
dan Revolusi Al-‘Utsmani setelahnya. (Rahasia Masoniah, hlm. 35).
Syaikh Muhammaf Rasy Ridha mengisyaratkan bahwa para pemimpin perkumpulan Al-Ittihad wat-Taraqi, antek-antek jaringan masonisme bekerja secara maksimal dalam menyebarkan masonisme di kalangan perwira angakatan bersenjata Turki. Mereka merancang persekongkolan jahat
dan mencetuskan revolusi melawan agama. Sebagian perkataan beliau yang berkaitan dengan persoalan ini ialah: “Sesungguhnya para pemimpin tadi semuanya adalah anggota kelompok masonisme. Mereka bekerja keras dalam menyebarkan jaringan ini
dan menjadikan tokoh-tokoh pemerintahkan—Turki Utsmani—sebagai anggota-anggotanya, mereka juga menyebarkannya di kalangan perwira pasukan, untuk melicinkan jalan bagi upaya mereka memisahkan antara politik
dan agama. (Rahasia Masoniah, hlm. 35).
Organisasi Jam’iyyah al-Ittihad wat-Taraqi terus bekerja secara diam-diam
dan menyebarkan pikiran-pikirannya
dan melaksanakan tugasnya dalam tubuh militer Turki serta menjalankan rencana busuk mereka secara
dan hati-hati, hingga pada akhirnya tahun 1908 M mereka berhasil menjauhkan khalifah dari kendali pemerintahan,
dan memberikan pa
danya hak—sebagai tahap pertama—kekuasaan spiritual yang hanya berbentuk simbolik saja, tak memiliki kekuasaan sedikit pun, setelah terjadinya revolusi, yang memecah-belah kekuatan negara
dan rakyat.
Tahukah kalian—wahai para pemuda—siapakah yang menyampaikan Surat Pencopotan Khalifah pada tahun 1908 M?
Dia adalah orang Yahudi Masoni, yang bernama Qrasow yang dipilih sebagai wakil dari kota Salonik.
Ya benar! Anggota perkumpulan Al-Ittihad wat-Taraqi keturunan Yahudi ini pernah menemui Sulthan Abdul Hamid sebelum diumumkannya un
dang-un
dang sekuler di Turki. Ia datang menemui Sulthan
dan meminta agar Sulthan menyetujui orang-orang Yahudi hijrah ke Palestina,
dan sebagai imbalannya ia akan memberikan hadiah kepada pribadi Sulthan uang senilai 5 juta Jeneh
dan 50 juta Jeneh untuk kas negara. Namun, Sulthan Abdul Hamid menolaknya mentah-mentah. Beliau amat murka mendengar tawaran yang amat merugikan
dan menyimpan maksud buruk ini. Beliau mengusir Qrasow dari majelisnya yang kemudian keluar dari istana Sulthan dalam keadaan tertunduk hina.
Akan tetapi, persekongkolan tersebut—wahai para pemuda—belum mencapai puncaknya, khilafah Islam masih tetap berdiri, berjuta-juta kaum muslimin di Timur
dan Barat masih terikat dengan khilafah, baik secara moral, aqidah,
dan negara (politik) yang menjadi lambang bagi persatuan mereka
dan sebagai wadah penghimpunan bagi kekuatan mereka. Maka dari itu, yang dikerjakan oleh kolonialis Yahudi kemudian adalah menyiapkan para kolaborator yang menjadi antek-antek mereka di negeri-negeri Islam untuk menjalankan misi utamanya, yakni menghapus kekhalifahan Islam, memisahkan agama dari negara, memecah-belah kesatuan umat Islam,
dan menghancurkan tatanan apa pun yang berkaitan dengan Al-Qur'an serta menghapuskan setiap aspek kehidupan sosial yang berhubungan dengan perintah Islam.
Siapakah yang Menjalankan Rencana Jahat Mereka?
Kamal Ataturk
dan Ishmat Inonu, kedua orang inilah yang menjalankan rencana jahat tersebut, rencana jahat yang akhirnya menimbulkan bencana. Keduanya mengusalkan kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat Turki pada tahun 1924 M agar mengambil keputusan untuk menghapus khilafah, mendeklarasikan pemerintahan sekuler,
dan memisahkan agama dari negara.
Inilah sebagian dari perkataan mereka: “Sesungguhnya kami akan meyingkirkan setiap khilafah yang mencoba mencampuri urusan negara atau berpikir mengenai hal tersebut.”
Inilah—wahai para pemuda—butir-butir kesepakatan yang disyaratkan oleh kaum kolonialis pada Kamal Ataturk dalam perundingan Luzon. Wakil pihak negara sekutu kolonialis dalam perundingan itu adalah Carazon, Menteri Luar Negeri Inggris. Sementara, yang menjadi wakil Turki adalah antek pengkhianat Ishmat Inonu. Isi perjanjian
Luzon, sebagai ganti imbalan bagi pengakuan mereka terhadap kemerdekaan Turki adalah sebagai berikut.
1. Menghapus khilafah secara total, mengusir Khalifah ke luar wilayah perbatasan
dan menyita harta kekayaannya.
2. Memproklamirkan Turki sebagai negara sekuler. Maknanya memisahkan antara agama
dan negara.
3. Turki menjamin pembekuan
dan pemberangusan aktivitas seluruh elemen-elemen Islam yang masih tersisa.
4. Menggantikan un
dang-un
dang Daulah Islamiyah yang berdasarkan Islam dengan un
dang-un
dang positif.
Kesepakatan ini terjadi pada tanggal 4 Februari 1922 M. Lalu, setelah itu antek pengkhianat Ataturk melaksanakan apa yang menjadi tuntutan kaum kolonialis yang ditunggangi
dan disetir oleh orang-orang yahudi. Mereka membutuhkan waktu beberapa tahun untuk menghapus khilafah, setelah terlebih dahulu mereka menghapus pengadilan-pengadilan syar’i. Lalu, pada tahun 1925 M mereka mengeluarkan peraturan hukum yang melarang pemakaian pakaian Islam. Mereka memasyarakatkan model pakaian Barat
dan mewajibkan rakyat Turki mekai topi asing serta mengganti uspan assalamu’alaikum dengan salam penghormatan ala Barat, yakni dengan menundukkan kepala
dan mengangkat topi. Pada tahun 1928 M mereka menghapuskan mata pelajaran ilmu-ilmu syar’i, mengganti tilawah Al-Qur'an
dan bacaan adzan dengan bahasa Turki, menyamakan hak waris antara laki-laki
dan wanita, menghapus poligami, mengganti huruf Hijaiyyah dengan huruf Latin, mengganti hari libur dari Jum’at menjadi Minggu (Ahad) …, serta perubahan-perubahan mendasar lainnya.
Setelah isi kesepakatan itu dijalankan oleh kaki tangan musuh, Ataturk, maka negara-negara sekutu mengakui kemerdekaan Turki
dan Inggris menarik pasukannya dari Istambul.
Sebagai dampak penarikan pasukan Inggris dari wilayah Turki, maka salah seorang anggota parlemen Inggris menghujat menteri luar negeri Inggris di si
dang parlemen. Dia dianggap gegabah telah memberikan pengakuan atas kemerdekaan Turki. Hujatan tersebut dijawab oleh Sang Menteri: “Sesungguhnya Turki telah tamat riwayatnya
dan tak akan dapat bangkit kembali, sebab kami telah melumpuhkan kekuatan spiritual yang ada di dalamnya, yakni: Khilafah
dan Islam.” Demikianlah kekuatan golongan salibi, masoni, Yahudi,
dan boneka-boneka musuh bahu-membahu
dan bantu-membantu dalam menghancurkan eksistensi Islam yang besar yang terepresentasikan pada khilafah, persatuan,
dan Islam. Jalinan kekuatan dari berbagai unsur ini berhasil masuk ke negeri-negeri Islam, mengokohkan kuku cengkeramannya
dan menjadikan penduduknya yang mulia menjadi hina … laa haula walaa quwwata illaa billaah!
Apakah Musuh-Musuh Islam Berhenti Sebatas Itu?
Tidak, musuh-musuh Islam dari golongan missionaris, orientalis, kolonialis, komunis,
dan Yahudi bekerja siang malam untuk mencapai satu tujuan. Ketahuilah, tujuan mereka itu adalah mengeluarkan orang muslim dari keislamannya, atau paling tidak menjadikannya ragu terhadap aqidah Islam
dan membebaskannya secara total dari nilai-nilai etika
dan prinsip-prinsip moral.
Inilah permusuhan
dan makar mereka terhadap Islam, menjelma dalam empat rencana.
1. Rencana-rencana kaum komunis.
2. Rencana-rencana kaum kafir salibi.
3. Rencana-rencana kaum Yahudi
dan masoni.
4. Rencana-rencana antek-antek musuh dalam negeri.
1. Rencana-Rencana Kaum Komunis
Dalam sebuah dokumen rahasia yang diterbitkan majalah Kalimatul Haq pada bulan Muharram 1387 H, bertepatan dengan bulan April 1967 M, terungkap rencana kaum Komunis yang mengerikan dalam rangka menumpas kaum muslimin. Orang-orang komunis menyiapkan rencana itu di
kotaMoscow, kmd menyodorkannya kepada para pelayan mereka yang patuh di salah satu negeri Arab Islam agar dijalankan.
Dan mereka menjalankan rencana tersebut dengan sempurna.
Saya akan menukilkan kepada kalian secara apa a
danya dari majalah Kalimatul Haq sebagian isi dari rencana tersebut.
a. Melakukan kompromi (terlebih dahulu) dengan Islam untuk bisa mengalahkannya, kompromi tersebut hanya bersifat sementara waktu hingga kita bisa merasa yakin dapat menguasainya
dan memikat bangsa Arab dengan sosialisme.
b. Merusak nama baik para pemuka agama
dan para penguasa yang religius
dan menuduh mereka sebagai antek-antek kolonialis
dan zionis.
c. Memasukkan secara umum mata pelajaran sosialisme di semua pondok pesantren, universitas, sekolah-sekolah pada semua tingkatan …, mendesak Islam
dan mengungkungnya sehingga tidak menjadi kekuatan yang mengancam eksistensi sosialisme.
d. Memberangus gerakan-gerakan agama di dalam negeri meski lemah kekuatannya, bekerja dengan sungguh-sungguh seraya mewaspadai kemungkinan munculnya gerakan agama,
dan menyiksa keras tanpa kenal kasihan terhadap siapa saja yang menyeru kepada agama walau
siksaan itu menyebabkan kematiannya.
e. Kita tidak melupakan bahwa agama mempunyai peranan penting dalam membina
dan membangun masyarakat, maka dari itu kita harus mengepungnya dari segenap arah
dan dari setiap tempat
dan melakukan pembusukan terhadapnya, serta menjauhkan orang-orang dari agama dengan cara yang tidak menimbulkan kesan permusuhan terhadap agama.
f. Memotivasi para penulis atheis
dan memberikan kebebasan kepada mereka untuk menyerang agama, rasa beragama, nurani agama, kebanggaan beragama, serta menanamkan dalam pikiran umat bahwa era Islam telah berlalu, tak lagi tersis daripa
danya hari ini selain ibadah-ibadah ritual, seperti puasa, shalat, haji, akad nikah,
dan talak.
Dan kita akan mengatur urusan-urusan yang lain dengan sistem sosialis.
g. Putuskan ikatan yang mempertautkan antara agama dengan bangsa-bangsa Islam secara total
dan gantikan tempatnya dengan ikatan sosialisme, oleh karena ikatan Islam sangat besar bahayanya terhadap sosialisme kita.
h. Sesungguhnya pemutusan ikatan-ikatan agama
dan penghapusan agama tidak bisa dilakukan dengan menghancurkan masjid-masjid
dan gereja-geraja, oleh karena agama itu tersembunyi di dalam hati sanubari, yang diminta adalah menghancurkan perasaan beragama,
dan tidaklah sulit menghancurkan agama dalam hati sanubari orang-orang beriman setelah kita berhasil menjadikan paham sosialis merebut tampuk kekuasaan
dan kepemimpinan …
dan kita berhasil menyebarluaskan hal-hal yang menghancurkan agama, seperti dongeng-dongeng, panggung-panggung hiburan, seminar-seminar, surat-surat kabar, tulisan-tulisan yang mempropagandakan
dan memopulerkan paham atheis, melecehkan
dan mencemooh agama serta tokoh-tokohnya, serta menyeru kepada pencarian ilmu ansich
dan menjadikan ilmu pengetahuan sebagai tuhan yang berkuasa….
i. Memperdaya para penganut agama dengan mengatakan kepada pemeluk Nasrani bahwa Al-Masih adalah seorang sosialis
dan Bapak Sosialis. Dia adalah seorang miskin dari keluarga miskin, kaum pengikutnya adalah orang-orang miskin
dan para pekerja keras.
Dan dia menghasut (manusia) untuk memerangi orang-orang kaya …
Dan mengenai Muhammad kita katakan bahwa dia adalah pemimpinnya orang-orang sosialis. Dia adalah orang miskin
dan pengikutnya adalah orang-orang miskin. Dia memerangi orang-orang kaya penimbun harta, para rentenir,
dan para tuan tanah,
dan mengobarkan permusuhan terhadap mereka.
Dan sejalan dengan cara-cara di atas, maka kita harus menggambarkan para nabi
dan rasul, menjauhkan kesucian-kesucian spiritual, wahyu
dan mukjizat mereka sedapat mungkin, untuk kita jadikan mereka sebagai manusia-manusia biasa sehingga kita bisa menjauhkan mereka dari keluarbiasaan yang dipercayai oleh para pengikut-pengikut mereka yang dungu.
j. Menyibukkan rakyat dengan slogan-slogan sosialis
dan tidak memberikan kesempatan kepada mereka untuk berpikir serta menyibukkan mereka dengan nasyid-nasyid pengobar semangat
dan cinta tanah air, organisasi,
dan partai,
dan melemparkan tanggung jawab kemerosotan ekonomi, kelaparan, kemiskinan,
dan wabah penyakit kepada golongan konservatif, kolonialis, zionis, kaum borjuis,
dan tokoh-tokoh agama ...
k. Tidak jadi soal (bagi kita) menggunakan agama untuk menghancurkan agama,
dan tidak mengapa bagi para pemimpin sosialis mengerjakan sebagian faridhah agama yang bersifat jam’iyyah dengan tujuan mengelabuhi
dan memperdaya, hanya saja waktunya jangan terlalu lama.
l. Menyatakan secara terbuka bahwa orang-orang sosialis beriman pada agama yang benar tidak pada agama yang palsu yang dipeluk orang karena kebodohan mereka. Agama yang benar adalah sosialisme
dan agama yang palsu adalah candu yang membius (pikiran) rakyat … melemparkan setiap cacat Darwis (pemuka agama Yahudi)
dan kesalahan-kesalahan tokoh agama pada agama itu sendiri, menyebarluaskan atheisme
dan menyatakan bahwa agama adalah khurafat (tahayul) sementara khurafat itu hanya bisa masuk pada agama palsu bukan agama yang benar, yakni sosialisme.
m. Kita mengambil ajaran-ajaran Lenin
dan pesan-pesannya bahwa Partai Sosialis merupakan musuh keras agama
dan memerangi keyakinan agama atas janji yang dinanti-nantikan setelah mati, yakni Surga Firdaus, surga yang telah diwujudkan menjadi suatu kenyataan oleh doktrin sosialisme. Keadilan sosial yang telah diwujudkan oleh doktrin sosialisme itulah surga Firdaus yang sebenarnya …, jika dirasa masih perlu bersikap kompromistis dengan agama
dan memberikan dukungan pa
danya, maka kompromi tersebut harus bersifat sementara waktu saja,
dan dukungannya pun harus dilakukan secara hati-hati, sedapat mungkin menggunakan dukungan
dan sikap kompromi pada agama adalah untuk menghapus agama itu sendiri. (Sebagian teks dokumen dimuat dalam buku Komunisme
dan Islam yang ditulis oleh dua ustdadz: ‘Abbas Mahmud al-‘Aqqad
dan Ahmad ‘Abdul Ghafur al-Aththar hlm. 123).
Dari isi dokumen ini menjadi jelaslah bahwa orang-orang komunis memprioritaskan propaganda mereka pada dunia Islam, pada urutan pertama. Karena mereka tahu, di satu sisi negeri-negeri Islam memiliki posisi strategis
dan kekayaan ekonomi,
dan di sisi lain karena mereka juga tahu bahwa Islam mempunyai potensi besar untuk menyebar, mempunyai prinsip-prinsip yang dinamis serta pilar-pilar peradaban (yang tidak lekang dimakan waktu).
Untuk merealisasikan rencana-rencana busuk tersebut, mereka menggunakan berbagai macam cara untuk menyesatkan manusia, menghancurkan agama,
dan menyebarluaskan atheisme:
a. Terka
dang orang-orang Marxis menggunakan baju Islam (seperti dinyatakan dalam dokumen).
b. Acap kali mereka mengeksploitasi teori-teori ilmiah untuk menyebarluaskan kekufuran
dan kesesatan mereka, seperti teori Darwin yang membicarakan asal-usul manusia,
dan proses evolusi dari spesies yang paling rendah ke yang paling tinggi.
Dan, teori Freud yang menghubungkan sisi kejiwaan manusia dengan seksual
dan libidonya.
Dan, realita sejarah dalam menafsirkan revolusi-revolusi yang pernah terjadi
dan kemajuan bangsa-bangsa.
Di balik pengeksploitasian teori-teori ilmiah ini, mereka hendak menanamkan keragu-raguan terhadap Sang Pencipta, prinsip-prinsip Islam, realita sejarah,
dan kejayaan kaum muslimin (di masa lampau).
c. Terka
dang mereka memanfaatkan kesempatan untuk menyebarkan secara terang-terangan tantangan terhadap agama-agama, doktrin atheisme serta menyatakan dengan jelas penentangan mereka terhadap Allah
dan Rasul, seperti perkataan mereka.
1 Sesungguhnya tuhan, agama-agama, borjuisme, kapitalisme,
dan semua nilai-nilai yang memimpin masyarakat manusia di masa lampau tiada lain kecuali patung-patung mumi yang teronggok di museum-museum sejarah.
2 Tidak ada Tuhan di alam semesta ini
dan kehidupan adalah material (kebendaan).
3 Agama adalah candu yang membius masyarakat.
4 Para nabi adalah para pencuri
dan pendusta.
d. Di antara cara-cara mereka yang keji adalah membunuh
dan membantai para pemeluk agama di negeri-negeri Islam yang telah jatuh atau kelak akan jatuh di bawah kekuasaan mereka.
1 Di Cina
dan Rusia orang-orang komunis membantai kaum muslimin selama seperempat abad lebih, sebanyak 26 juta jiwa, khususnya di provinsi negeri Cina yang penduduknya bersal dari etnis Turkistan yang beragama Islam.
2 Di negeri komunis Yugoslavia orang-orang komunis membantai kaum muslimin lebih dari satu juta jiwa setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua.
3 Betapa sering kita mendengar tentang tempat-tempat penjagalan kaum komunis di Irak pada masa pemerintahan Abdul Karim Qasim,
dan di Yaman Selatan
dan sekarang di Afghanistan!
Maha Benar Allah Yang Maha Agung yang berfirman tentang kelakuan orang-orang kafir: “Mereka tidak memelihara (hubungan) kekerabatan terhadap orang-orang mukmin
dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian ….” (At-Taubah: 10).
“… mereka tiada henti-hentinya memerangi kalian hingga mereka (dapat) mengembalikan kalian dari agama kalian (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup ….” (Al-Baqarah: 217).
Demikianlah orang-orang komunis menggunakan berbagai cara untuk setiap negeri,
dan menyamar dengan segala cara untuk setiap keadaan. Pada saat mereka kuat, mereka memaksa rakyatnya untuk mengikuti doktrin-doktrinnya, seperti yang telah terjadi pada masa lalu di Cina, Rusia,
dan Yugoslavia … sebagaimana yang mereka perbuat di Yaman selatan
dan Afghanistan di masa sekarang.
Pada zaman sekarang mereka menggunakan cara cara-cara ghazwul fikri (perang pemikiran) yang sesuai dengan kondisi umat Islam
dan cara-cara penyesatan, penipuan,
dan pengelabuhan yang sesuai dengannya. Sehingga, apabila orang yang terpedaya itu masuk pintu
dan jerat perangkap, maka orang-orang komunis menggiringnya selangkah demi selangkah kepada paham komunis, yang pada gilirannya ia nanti menjadi salah seorang bonekanya
dan sebagai corong propagan
danya … bahkan orang itu berani menyatakan di hadapan khalayak ramai tanpa malu-malu bahwa dirinya adalah musuh Islam, nabi-nabi,
dan agama-agama.
“Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah
dan ditulikan-Nya telinga mereka
dan dibutakan-Nya penglihatan mereka …” (Muhammad: 23).
“Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah
dan (karena) mereka membenci (apa yang menimbulkan) keridhaan-Nya; sebab itu Allah menghapus (pahala) amal-amal mereka.” (Muhammad: 28).
Jika kalian telah mengetahui tentang bahaya komunis ini, maka waspadalah serta berpalinglah darinya agar kalian tetap memiliki jati diri yang istimewa
dan dapat menjaga aqidah Islam yang murni.
Dan, Allah akan memberikan pertolongan kepada orang-orang yang takqa, mukhlis,
dan beramal shaleh.
2. Rencana-Rencana Kaum Kafir Salibi
Kaum kafir “salibi” maksudnya adalah umat Nasrani yang menunjukkan rasa kedengkiannya
dan menyebarkan bisa racunnya terhadap dinul Islam, untuk memerangi Islam, menumpas kaum muslimin, menguasai negeri-negeri mereka,
dan mengeluarkan mereka dari aqidahnya.
Yang masuk dalam kelompok kaum kafir salibi adalah kaum missionaris, kaum orientalis,
dan kaum kolonialis. Semua kelompok tersebut bekerja sama dalam memerangi negeri-negeri Islam, mengeluarkan orang Islam dari keislamannya
dan memasukannya dalam agama Nasrani.
Kelompok-kelompok ini muncul dari kalangan kaum salibi dalam rangka menjalankan misinya, yaitu untuk mengkristenkan umat manusia. Kelompok-kelompok inilah yang pada dasarnya adalah kaum salibi itu sendiri. Pada saat ini kamu temukan mereka menggunakan nama-nama, istilah-istilah,
dan cara-cara yang penampilan luarnya menunjukkan “kasih”, namun di dalamnya tersembunyi “kebencian
dan dendam kesumat”.
Inilah—wahai para pemuda Islam—poin-poin utama dari rencana-rencana jahat golongan kafir salibi.
a. Menghapus Hukum Islam di Negeri-Negeri Islam
Telah tercatat di dalam sejarah bahwa kaum kafir salibi yang diwakili oleh Inggris, Perancis, Italia,
dan Yunani sengaja menyetir antek-antek pengkhianat Kamal Ataturk di Perundingan Luzon untuk menghapus sistem kekhalifahan, memisahkan agama dari negara
dan memutuskan Turki dari ikatan keislamannya.
Dengan pengkhianatan Kamal ini, menjadikan mereka mampu melumpuhkan kekuatan umat Islam yang terepresentasikan dalam dua hal: Islam
dan khilafah. Akibatnya hukum sekuler la diniyah ini dapat dimasukkan ke negeri-negeri Islam melalui konspirasi mereka, sehingga negeri-negeri tersebut memerintah dengan hukum yang tidak diturunkan Allah, bahkan un
dang-un
dangnya adalah sekuler.
b. Memisahkan Al-Qur'an dari Kaum Muslimin
Kaum kafir salibi meman
dang bahwa sumber kekuatan utama kaum muslimin adalah Al-Qur'an. Oleh karena itu, mereka berupaya untuk memisahkan Al-Qur'an dari kaum muslimin.
Wiliam Gladstone dalam si
dang umum parlemen Inggris berkata seraya mengangkat mushaf Al-Qur'an di hadapan para anggota si
dang: “Selama Al-Qur'an ini ada di tangan kaum muslimin, maka orang-orang Eropa tidak akan bisa menguasai Timur,
dan mereka tidak akan dapat memperoleh ketenangan.” (Al-Islam ‘alaa Muftariq ath-Thariq: 39).
Missionaris Kristen William Geofard Belgraf mengatakan: “Kapan Al-Qur'an
dankota Mekkah tertutup/terkubur dari perhatian negeri-negeri Arab, mungkin saat itulah kita bisa menyaksikan bangsa Arab perlahan-lahan mengikuti peradaban Barat
dan menjauh dari Muhammad
dan kitabnya.” (Juduur al-Balaa’: 201).
Akan tetepi, segala upaya yang mereka tempuh mengalami kegagalan, karena Allah SWT telah menjamin penjagaan terhadap Al-Qur'an dari tiap upaya penyelewengan atau perubahan oleh tangan-tangan manusia sampai hari Kebangkitan kelak.
Allah SWT berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Kami telah menurunkan adz-dzikr (Al-Qur'an)
dan sesungguhnya Kami benar-benar menjaganya.” (Al-Hijr: 9).
c. Merusak Fikrah Kaum Muslimin
Di antara rencana-rencana jahat kaum salibi adalah menutup jalinan hubungan muslim dengan Islam
dan merusak fikrah Islam dalam benak mereka, supaya generasi Islam, khususnya kaum mu
danya menempuh jalan hidup tak ber-Tuhan, serta bebas (permisif) serta memutus hubungan mereka dengan Allah
dan Islam.
Berkata missionaris Kristen Takley: “Kita harus mendorong pendirian sekolah-sekolah yang menganut metode pendidikan Barat yang sekuler, oleh karena banyak orang-orang Islam yang menjadi goyah keyakinan mereka terhadap Islam
dan Al-Qur'an ketika mereka belajar buku-buku pendidikan Barat
dan belajar bahasa asing.” (At-Tabsyiir wal Isti’maar: 88).
Pastor Samuel Zwemer mengatakan pula dalam konggres missionaris dunia yang diadakan di Al-Quds tahun 1955: “Sesungguhnya tugas missionaris yang dipercayakan kepada kalian oleh negara-negara Kristen di negeri-negeri Islam bukanlah untuk memasukkan kaum muslimin ke dalam agama Kristen; karena sesungguhnya ini merupakan petunjuk
dan pemuliaan bagi mereka …. Sesungguhnya tugas kalian yang sebenarnya adalah mengeluarkan orang Islam dari keislamannya sehingga menjadi sosok makhluk yang tak mempunyai hubungan dengan Allah, yang pada gilirannya nanti tak ada sama sekali tali ikatan yang menghubungkan antara dirinya dengan nilai-nilai moral yang menjadi pegangan umat dalam kehidupannya. Dengan apa yang kalian lakukan itu, maka kalian menjadi perintis ekspansi kolonialis di kerajaan-kerajaan Islam. Kalian telah mengondisikan semua akal pikiran di kerajaan-kerajaan Islam untuk menerima cara hidup yang kalian cocokkan dalam benak mereka, yakni mengeluarkan orang Islam dari keislamannya.” (Juduur al-Balaa’: 275).
Namun, kaum missionaris Barat itu gagal mencapai tujuannya yang keji, karena para pemuda Islam memiliki pemahaman, kesadaran,
dan kebangkitan untuk kembali kepada Islam, serta berjihad dalam rangka meninggikan kalimat Allah,
dan Allah menyempurnakan cahaya (agama)-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya.
d. Memecah-belah Kesatuan
dan Keutuhan Kaum Muslimin
Kaum salibi telah bekerja keras untuk memecah-belah kesatuan umat Islam. Pertama-tama mereka menghapus sistem kekhalifahan,
dan akhirnya memecah-belah umat Islam menjadi banyak bangsa
dan negeri. Apa yang mereka lekukan tidak lain untuk menjadikan umat Islam umat yang lemah, hina,
dan tak memiliki kemuliaan, eksistensi,
dan kekuasaan.
Berkata Pastor Simon: “Sesungguhnya kesatuan Arab Islam menghimpun harapan bangsa-bangsa Islam,
dan mendukung mereka melepaskan diri dari cengkeraman kekuasaan bangsa-bangsa Eropa. Gerakan missionaris adalah faktor penting dalam mencerai-beraikan kekuatan tersebut. Maka dari itu kita harus merubah sikap pan
dang kaum muslimin terhadap (ide) persatuan Islam dengan gerakan missionaris.” (Kaifa Hudimat al-Khilaafah: 190).
Berkata missionaris Lawrence Brown: “Jika kaum muslimin bersatu dalam kekuasaan Imperium Arab, maka mereka dapat menjadi bahaya
ancaman dan kutukan terhadap dunia, atau bisa pula menjadi rahmat baginya. Adapun jika mereka tetap terpecah-belah, maka sesungguhnya saat itu mereka tidak memiliki bobot atau pengaruh apa pun.” (Juduur al-Balaa’: 203).
Pada tahun 1907 M diadakan konferensi Eropa besar dengan pimpinan
Inggris. Konferensi besar itu berlangsung sebulan. Para peserta konferensi mengutarakan pendapatnya tentang berbagai
ancaman eksternal yang mungkin bisa meruntuhkan peradaban Barat. Lalu, mereka menyimpulkan bahwa kaum muslimin adalah bahaya paling besar yang dapat mengancam eksistensi peradaban Eropa. Maka, mereka pun membuat rencana yang menuntut usaha keras guna mencegah timbulnya atau bersatunya atau bersepakatnya negara-negara Timur Tengah yang muslim, oleh karena mereka dapat menimbulkan bahaya
ancaman serius terhadap masa depan Eropa ….
Akhirnya mereka sepakat memutuskan mendirikan kelompok nasionalisme Barat Yahudi yang anti Arab an kaum muslimin di timur Terusan Suez supaya kaum muslimin tetap terpecah-belah. Dengan a
danya rencana ini, inggris akhirnya mele
takkan dasar-dasar kerja sama
dan persekutuan dengan kaum Zionis internasional yang mempropagandakan pendirian negara Yahudi di Palestina. (Al-Muaa’mirah wa Makrakah fie Mishiir: 25).
Akan tetapi, shahwah Islam yang timbul pada diri pemuda di negeri-negeri Islam meningkat hari demi hari. Mereka bercita-cita menegakkan persatuan umat Islam yang kokoh
dan menyeluruh di bawah satu pimpinan
dan satu daulah guna merealisasikan firman Allah:
“Sesungguhnya (syariat) ini adalah syariat kalian semua, agama yang satu,
dan Aku adalah Rabb kalian, maka sembahlah Aku.” (Al-Anbiya: 92).
Mudah-mudahan hal itu dekat masanya dengan izin Allah!
e. Merusak Kepribadian Wanita Muslimah
Yakni dengan mengarahkan opini mereka kepada gerakan-gerakan kebebasan wanita, membangkitkan perdebatan-perdebatan seputar hak-hak mereka, mempersamakannya dengan kaum pria, mengkritik sistem Islam dalam soal hijab, poligami,
dan talak. Semua itu dimaksudkan untuk menimbulkan subhat
dan keragu-raguan sekitar kelayakan syariat Islam sebagai pedoman hidup manusia di masa sekarang.
Pastor Samuel Z. yang menjabat Kepala Delegasi missionaris menulis dalam bukunya Al-‘Aalam al-Islam al-Yaum (Dunia Islam Hari Ini): “Belum pernah terjadi sebelumnya ada satu aqidah yang tegak kokoh di atas prinsip tauhid yang lebih besar daripada aqidah dinul Islam. Aqidah yang telah menyerbu dua benua besar,
Asia
dan Afrika,
dan menyebarkan prinsip-prinsip keyakinannya, syariat-syariatnya, tradisi-tradisinya kepada ratusan juta manusia …,
dan memperkokoh tali ikatan mereka dengan bahasa Arab. Mereka menjadi laksana puing-puing reruntuhan
dan benda-benda purbakala yang tumpuk-menumpuk di atas gunung yang tinggi menjulang, atau mereka seperti deretan gunung-gunung yang menanduk awan
dan mencakar langit …, puncak-puncaknya bersinar terang memancarkan cahaya tauhid.
Dan lepas alirannya menuju jurang-jurang poligami
dan kemerosotan kaum wanita.”
Kemudian, musuh Islam ini mengakhiri perkataannya dengan menyampaikan nasihat kepada para missionaris supaya tidak berputus asa, oleh karena kebebasan/emansipasi wanita yang mereka serukan kelak akan mengeroposkan tulang-tulang masyarakat Islam. Dia berkata: “Hendaknya para missionaris tidak berputus asa jika melihat hasil dari usaha kristenisasi mereka terhadap umat Islam nampak tidak seberapa besar, sebab telah menjadi suatu kepastian bahwa telah tumbuh dalam hati orang-orang Islam satu kecondongan kuat untuk mempelajari ilmu-ilmu Barat
dan kepada kebebasan wanita …” (Al-Ghaarah ‘alaa ‘Aalam al-Islam: 33-47).
Akan tetapi, kaum missionaris gagal mencapai tujuannya, karena wanita-wanita muslimah saat ini telah mengetahui hakikat konspirasi yang dirancang musuh-musuh Islam. Bahkan, akhirnya mereka tahu dengan suatu kesadaran bahwa Islam telah memberikan kepa
danya hak-hak yang tidak diperoleh wanita lain mana pun yang hidup di bawah prinsip un
dang-un
dang buatan manusia. Mereka akhirnya juga tahu bahwa setiap orang yang memperjuangkan nasib kaum wanita, tujuan sebenarnya adalah merampas miliknya yang paling mahal
dan paling berharga, yaitu kehormatan
dan kesuciannya, untuk dijadikan komoditi perdagangan murahan di pasar-pasar syahwat
dan kenikmatan dunia.
Kaum salibi memiliki berbagi cara
dan propaganda untuk memerangi Islam
dan kaum muslimin di negeri mereka sendiri. Kalian bisa mengetahui—wahai para pemuda—cara-cara
dan propaganda mereka.
- Mendakwa Al-Qur'an sebagai kita orang Nasrani
dan Yahudi yang dinukil oleh Muhammad saw. dari kitab-kitab samawi sebelumnya.
- Mengatakan bahwa filsafat Islam adalah buah pikiran orang-orang Yunani yang ditulis dengan bahasa Arab.
- Mengajak menghidupkan kembali Fir'aunisme di Mesir, Asyurisme di Irak, Barbarisme di utara Afrika,
dan Fainiqisme di pesisir Palestina
dan Lebanon. Serta mengajak untuk mengutamakan bahasa Parsi sebagai bahasa bangsa Aria' atas bahasa Arab sebagai bahasa bangsa Syam.
- Mengklaim bahwa orang-orang yang membawa panji-panji kehidupan berbudaya
dan berperadaban di Timur Islam pada penghujung abad ke-19 adalah orang-orang Kristen Lebanon.
Dan, mengklaim pula bahwa bangsa Barbar sendiri sajalah yang memiliki budaya
dan peradaban di Utara Afrika
dan Andalusia,
dan bahwasannya Islam tidak mempunyai pengaruh apa pun dalam pembangunan peradaban manusia di dunia.
- Melemparkan tuduhan bahwa Islam adalah agama permusuhan, memaksa penganut agama-agama lain untuk memeluknya,
dan menghasut para pengikutnya supaya berlaku keras terhadap orang-orang non-muslim, juga menyeru kepada peri kehidupan binatang,
dan mengajak para pengikutnya untuk memuaskan diri dalam kenikmatan syahwat.
- Menghasut manusia agar menjauhi cara kehidupan orang-orang Islam, akhlak warisan mereka
dan nilai-nilai etika mereka oleh karena ia adalah kehidupan primitif
dan rendah.
- Mendakwakan bahwa faktor yang menyebabkan kemunduran
dan keterbelakangan umat Islam dari kemajuan budaya
dan peradaban di zaman sekarang adalah ajaran-ajaran Islam
dan keterikatan umat Islam terhadapnya.
"... itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling?!" (At-Taubah: 30).
Kaum kafir salibi--wahai para pemuda--mempunyai cara-cara keji
dan busuk untuk memerangi Islam
dan menggoyahkan aqidah kaum muslimin. Cara-cara yang mereka gunakan antara lain:
a. Mendidik Abna'ul Islam (Generasi Islam) di TK-TK, Sekolah-Sekolah,
dan Perguruan Tinggi Mereka
Disebutkan dalam buku As-Suyuu'iyyuun fie Suuriyah (Kaum Komunis di Syria): "Sesungguhnya penginjil pertama adalah sekolah." Ada pula disebutkan di dalamnya: "Dirikanlah sebanyak-banyaknya sekolah-sekolah di seluruh penjuru dunia Islam, khususnya Taman Kanak-Kanak, oleh karena sarana yang paling efektif
dan membuahkan hasil dalam mengkristenkan orang-orang Islam adalah dengan memberikan didikan pengajaran kepada putra-putra mereka yang masih kecil."
- Menyusun buku-buku, khusus untuk diajarkan kepada putra-putra Islam yang belajar di sekolah-sekolah mereka di berbagai jurusan pendidikan,
dan kesemuanya mereka arahkan untuk melecehkan Islam
dan menggiring para pelajar pada buku-buku rujukan missionaris
dan orientalis yang menyemburkan bisa racun
dan berisi penuh kebusukan.
- Memilih tenaga pengajar
dan pendidik yang menurut pan
dangan mereka moderat sikapnya terhadap para penginjil, sebagai guru-guru di sekolah-sekolah mereka
dan untuk mengajarkan buku-buku mereka. Mereka dikenal sebagai orang-orang yang mempunyai bakat
dan kecerdasan, memiliki pengalaman
dan kemampuan.
- Memaksa para pelajar yang beragama Islam masuk gereja
dan mendengarkan nasihat
dan petuah pendeta,
dan memaksa mereka mengikuti upacara keagamaan mereka.
- Senantiasa berupaya menanamkan doktrin-doktrin pendidikan Barat dalam pikiran orang-orang Islam, supaya mereka tumbuh dalam lingkungan tradisi Barat, di satu sisi;
dan supaya memilih timbangan nilai-nilai Islam dalam diri mereka, di sisi yang lain.
- Berusaha secara gigih menampakkan wanita Barat dalam sosok penampilan maju
dan modern serta menampakkan wanita Islam dalam sosok yang kolot
dan terbelakang ..., sehingga wanita-wanita Islam membuang hijab, meninggalkan akhlak Islam,
dan cenderung kepada kebebasan
dan kerusakan.
b. Menyebarkan Buku-Buku Propaganda Kristenisasi ke Seluruh Penjuru Dunia Islam
Kaum missionaris Kristen
dan kaum orientalis Barat sangat menaruh perhatian besar terhadap media cetak, seperti besarnya perhatian mereka terhadap dunia pendidikan atau bahkan lebih. Mereka mencetak buku-buku, menerbitkan majalah-majalah,
dan surat-surat kabar, mendirikan percetakan-percetakan
dan penerbitan, sehingga dunia penerbitan hampir-hampir mereka kuasai sepenuhnya tanpa saingan sama sekali.
Barangkali hal paling membahayakan yang dilakukan oleh kaum orientalis Barat hingga sekarang adalah penerbitan Daa'iratul Ma'aarif (Ensiklopedia) dalam beberapa bahasa. Hal itu dikarenakan ia menjadi buku referensi bagi banyak orang Islam dalam studi
dan kajian ilmu mereka, padahal dalam ensiklopedia tersebut terdapat pencampuradukan, penyelewengan,
dan perlawanan secara terang-terangan terhadap Islam
dan kaum muslimin. Misalnya kamus Al-Munjid karya Pastor Lewis Ma'luf. Kamus ini tersebar di kalangan pelajar muslim
dan non-muslim di dunia Islam, padahal di dalamnya terdapat pelecehan
dan tikaman terhadap sistem Islam, Nabi Islam,
dan sejarah Islam ....
Majalah paling berbahaya yang diterbitkan kaum orientalis Amerika dewasa ini adalah majalah Al-‘Aalam al-Islaami (Dunia Islam). Majalah ini didirikan oleh Samuel Z. tahun 1911,
dan sekarang terbit dari Harvard, Amerika. Pemimpin redaksinya adalah Kamnich Krach. (Al-Fikru al-Islaami wa Shillatuhu bil Isti’maar al-Gharbi: 536).
Tak hilang dalam ingatan kita apa yang ditulis oleh George Zai
dan dalam rangkaian buku-bukunya tentang pahlawan-pahlawan Islam
dan sejarah Islam yang berisi penipuan, kebohongan, rekayasa, pemalsuan,
dan celaan. Semua orang yang memiliki mata, akal
dan kearifan pasti mengetahuinya. Demikian pula bukti-bukti yang ditulis oleh Sallamah Musa, tak kurang dari pendahulunya dalam hal kebohongan, penipuan,
dan pemalsuannya pada sesuatu yang ia tulis mengenai Islam.
Jika kita lupa, maka kita tidak akan lupa buletin-buletin kristiani yang dikirim ke kotak-kotak pos kaum muslimin di setiap tempat, di sana-sini. Buletin-buletin tersebut berisi pesan cinta kasih bahwa Yesus adalah anak Tuhan Bapa, yang diutus kedunia untuk menyebarkan cinta kasih, kedamaian,
dan toleransi …,
dan agar anak-anak manusia masuk ke dalam agamanya serta menjadi pengikutnya, sehingga kasih sayang, kedamaian,
dan toleransi memenuhi dunia.
c. Pelyanan-Pelayanan Kesehatan
dan Sosial
Mereka menaruh perhatian terhadap masalah pelayanan kesehatan lebih dari pelayanan-pelayanan sosial yang lain. Yang pertama kali mendirikan klinik kesehatan sebagai sarana menyebarkan agama Kristen adalah orang-orang Amerika. Mereka membuka pertama kalinya di Kota Sivas, Turki, tahun 1859 M.
Sejak saat itu orang-orang Amerika
dan missionaris Kristen yang lain menjadikan program pelayanan kesehatan sebagai proyek kristenisasi. Kenyataan ini bisa dilihat dari perkataan Dr. Bowl Hayson dalam bukunya Ath-Thabiib fie Bilaadil ‘Arab (Dokter di Negeri Arab), hlm. 277: “Sesungguhnya seorang missionaris akan dengan senang hati mendirikan rumah sakit, meski pendirian rumah sakit tersebut memakan biaya sebesar harga wilayah
Oman secara keseluruhan. Kami berada di negeri-negeri Arab adalah untuk menjadikan kaum lelaki
dan wanitanya sebagai orang-orang Nasrani ….
Dan sesungguhnya dakwah seorang dokter Kristen bisa mencapai berbagai lapisan masyarakat Islam dengan perantaraan pasien yang mereka obati …. Kemudian mereka mengharuskan setiap dokter Kristen untuk membawa kitab Injil, sebab posisinya itu memungkinkan dia untuk mengubah orang-orang di sekelilingnya
dan menjadikan mereka sebagai orang-orang Kristen tule atau paling tidak ia bisa memberikan pengaruh yang amat besar dalam jiwa mereka.”
Pelayan-pelayan kesehatan
dan sosial ini tersebar luas di mana-mana—wahai para pemuda—di sepanjang wilayah negeri-negeri Islam. Kalian semua tahu bahwa orang-orang Kristen di setiap negeri Islam mempunyai rumah-rumah sakit
dan perkumpulan-perkumpulan amal serta organisasi-organisasi sosial. Itu tiada lain adalah untuk mempengaruhi orang-orang Islam yang lemah pikiran
dan keyakinannnya.
d. Melarutkan Akhlak Masyarakat Islam
Yakni lewat minuman keras, seks, panggung-panggung seni, film-film,
dan kebebasan (emansipasi) wanita. Sarana-sarana peluruhan
dan pelarutan ini tiada lain ialah untuk memalingkan kaum muda khususnya dari cita-cita hidup mereka yang paling tinggi, yakni jihad fi sabiliollah, serta mengalihkan perhatian mereka dari tanggung jawab menyampaikan dakwah Islam
dan mengemban risalah Islam ke dunia.
e. Memperbanyak Jumlah Missionaris di Dunia Islam
Surat kabar Al-Muslimun edisi XXXI menukil pernyataan Dr. Abdul Wadud Syaibi, Bendahara Dakwah Islam di Al-Azhar, bahwa junlah missionaris Kristen di dunia sekarang lebih dari 220.000 orang; 138.000 orang di antaranya dari golongan Katolik,
dan 82.000 yang lain dari golongan Protestan. Maka, jumlah 5.000 orang dai Islam yang bekerja di sini
dan di sana sama sekali tidak mencukupi untuk melawan mereka. Bagaimana bisa cukup, kalau di Indonesia saja jumlah missionaris lebih dari 10.000 orang?
Mengenai peningkatan jumlah gerakan kristenisasi si dunia Islam ini, beliau berkomentar: “Sesungguhnya peningkatan gerakan kristenisasi adalah untuk menghadapi gelombang shahwah Islam yang makin lama makin menguat. Kesadaran ini bukan sekadar kesadaran penguasa atau pemimpin, tapi ia adalah kesadaran yang sesungguhnya …,
dan sekali-kali tiada akan berhenti,
dan Islam diserukan di mana-mana,
dan kesadaran Islam ini membangkitkan rasa takut dalam hati musuh-musuh Islam ….”
Serangan kaum missionaris Kristen yang menerbu dunia Islam hari ni pada hakikatnya tiada lain kecuali sebagi perkembangan lanjut dari skenario busuk
dan konspirasi jahat para pendahulu mereka di masa lalu. Dr. Syaibi mengatakan, dalam wawancaranya dengan
surat kabar Al-muslimun, mengenai golongan missionaris Kristen: “Sesungguhnya permusuhan, kebencian,
dan ketamakan yang diusung orang-orang Barat Kristen ke dunia Islam kelihatan dengan jelas pada peristiwa pendudukan pasukan Salib atas negara-negara Arab. Hal pertama yang dilakukan oleh kolonial Perancis di Aljazair adalah mengubah masjid yang pertama
dan terbesar di Aljazair, yakni masjid Kisyar, menjadi sebuah gereja.
Dan Jawatan Pos Perancis saat itu mengeluarkan perangko kenang-kenangan (sovenir) yang menggambarkan bulan sabit (simbol Islam) tenggelam di dasar laun
dan salib (simbol Kristen) tinggi di atas ….”
Dr. Syaibi mengatakan lebih lanjut, “Untuk menyempurnakan rencana ini, maka Inggris menduduki Mesir.
Dan dalam salah satu pidatonya
Gladstone, Per
dana Menteri Inggris, mengatakan, ‘Sesungguhnya ada empat kendala di hadapan kita untuk bisa menghancurkan Islam, yaitu: mushaf Al-Qur'an, Ka’bah, Al-Azhar,
dan shalat Jum’at ….”
Dari sini kita tahu bahwa missionaris Kristen pada masa sekarang tiada lain adalah perkembangan lebih lanjut dari masa lalu, yang dengan bantuan kaum orientalis, mereka ingin mencapai tujuannya yang terpendam lama, yakni menghancurkan Islam
dan meruntuhkan keyakinan kaum muslimin. Akan tetepi, mereka gagal
dan kalah, Allah SWT menyempurnakan cahaya-Nya dengan perantaraan kesadaran kaum muda Islam
dan tekad mereka yang membaja dalam menyampaikan dakwah
dan menyebarkan risalah Islam. Yang demikan itu bagi Allah adalah amat mudah.
Wahai para pemuda! Kuatkanlah niat, perteguh tekad, kerahkan kekuatan,
dan bekerja dengan gigih untuk menggagalkan tipu daya orang-orang yang berbuat tipu daya serta menumpas kaum konspirator
dan pendengki.
Dan Allah beserta kalian,
dan sekali-kali Dia tidak akan melupakan amal-amal kalian.
3. Rencana-Rencana Kaum Yahudi
dan Masoni
Orang-orang Yahudi—semoga Allah SWT membinasakan mereka—menggunakan cara-cara yang kompleks, baik melalui jalur tipu daya, muslihat, maupun kelicikan, dalam upaya mereka mewujudkan cita-cita
dan tujuan mereka memperluas pengaruh di bumi
dan membentangkan kekuasaan di dunia.
Cara mereka untuk mewujudkan cita-cita mereka terhadap dunia sangatlah keji
dan jahat, seperti yang digariskan dalam rencana-rencana mereka yang bersifat tahapan an operasional dalam protokol-protokol mereka.
Yahudi membagi umat manusia menjadi dua lapisan:
1. Bangsa Yahudi: mereka adalah bangsa pilihan Allah, duduk di atas singgasana kepemimpinan,
dan di tangan mereka tergenggam kunci-kunci kemudahan untuk mengendalikan dunia.
2. Bangsa-Bangsa selain Yahudi: mereka adalah lapisan awam yang harus menjadi pelayan
dan budak bagi bangsa Yahudi … oleh karena ras mereka di bawah ras Yahudi dalam hal kedudukan, kemuliaan, maupun kecerdasan. (Asaalibu al-Ghazwu al-Fikri: 145-150).
Aqidah Yahudi tersebut, yang menggolongkan manusia menjadi dua itu, merupakan idiologi lama yang terus berputas dalam benak pikiran orang-orang Yahudi sejak era generasi pendahulu mereka yang pertama. Idiologi ini terus diwariskan ke generasi berikutnya hingga sekarang. Mereka mewarisinya dengan penuh kehati-hatian seraya terus menahan diri
dan menanti-nanti kesempatan bekerja dengan sabar, waspada,
dan penuh kesiapan.
Pada penghujung abad ke-19 Theodore Hertzl, keturunan Yahudi, menyelenggarakan konferensi Yahudi pertama tahun 1897 di kota Basel, Swiss. Hasil-hasil keputusannya adalah un
dang-un
dang praktis bagi tahapan-tahapan rencana mereka. Kemudian Hertzl dalam bukunya Ad-Daulah al-Yahudiyah (Negeri Yahudi) telah menentukan wilayah Palestina (sebagai negara bangsa Yahudi) dengan pertimbangan bahwa ia adalah tanah yang dijanjikan
dan tanah kelahiran para nabi
dan rasul Bani Israel. orang-orang Yahudi telah bekerja untuk mewujudkan rencana-rencana mereka berdasarkan tahapan-tahapan fase-fase waktu. Melalui tahapan tersebut, mereka akan merebut seluruh batas-batas wilayah negeri yang dijanjikan yang meliputi kawasan yang membentang dari Sungai Nil ke Sungai Furat (Eufrat)
dan menggabungkan daerah permukaan laut dari Mesir, Sinai, Palestina, separoh wilayah Irak bagian Barat, Syria, Lebanon, Gurun Syam, Yor
dania, Utara Hijaz, hingga Madinah Munawwarah.
Pada tahun 1948 bangsa Yahudi memproklamirkan—dengan kesepakatan negara-negara besar—berdirinnya negara Yahudi. Saat itu Ben Gurion mengatakan, “Sesungguhnya bangsa Yahudi telah mewujudkan cita-citanya paa tanggal 14 Mei 1948 dengan mendirikan negara Yahudi, lebih besar dari yang semula disepakati. Namun ini bukanlah akhir dari perjuangan kita, bahkan hari ini kita baru mulai. Kita harus berjuang mewujudkan berdirinya negara yang kita cita-citakan dari Sungai Nil hingga Sungai Eufrat.” Yang dimaksud oleh Ben Gurion adalah bahwa negara Israel berdiri di atas wilayah yang lebih luas dari apa yang mestinya mereka dapatkan dari rencana pembagian wilayah Palestina menjadi dua: untuk bangsa Arab
dan bangsa Yahudi. Israel terus melakukan langkah-langkah persiapan untuk memperluas wilayahnya. Mereka memanfaatkan kelengahan negara-negara Arab
dan terka
dang mengadakan kesepakatan dengan mereka.
Dalam mengimplementasikan rencana-rencananya, ada tiga tujuan yang ingin diraih Yahudi:
Tujuan Pertama
Memecah-belah bangsa-bangsa di dunia, membangkitkan permusuhan antara sebagian dengan sebagian yang lain, mengobarkan peperangan antara sesama mereka, serta menyulut api fitnah di antara mereka.
Tujuan Kedua
Merusak aqidah umat, menghancurkan pemahaman, moral,
dan tatanannya, serta menjauhkan mereka dari jalan Allah SWT.
Tujuan Ketiga
Mendirikan negara Israel yang membentang wilayanya dari Sungai Nil hingga Sungai Eufrat di jantung negeri-negeri Islam. Tujuan mereka dari semua itu supaya bangsa tersebut kehilangan unsur-unsur kekuatan, menjadikan bangsa Yahudi berkembang, kuat,
dan maju, kemudian pada gilirannya nanti bangsa Yahudi akan menguasai aspek pemikiran, ekonomi, politik,
dan militer masyarakat dunia.
Di antara upaya mereka dalam mewujudkan ketiga tujuannya ialah mendirikan perkumpulan-perkumpulan rahasia di negara-negara dunia. Barangkali di antara perkumpulan itu yang palig elit
dan menduduki peringkat paling tinggi adalah “Klub Masoni”.
Apa Masoni Itu?
Dan Apa Tujuannya?
Ust. Abdurrahman Hubannikah—semoga Allah SWT melindunginya—mengatakan dalam bukunya Makaa’idu Yahudiyah (Tipu Daya Yahudi) halaman 219: “Sejarah telah membuktikan bahwa klub ini—yang sangat ketat merahasiakan tujuan yang sebenarnya—tergolong organisasi rahasia tingkat dunia yang sangat berbahaya, yang memainkan peranan penting dalam sejarah masyarakat dunia
dan mempunyai pengaruh langsung terhadap perjalanan nasib banyak bangsa, serta menguasai perpolitikan sebagian besar negara-negara dunia, di mana negara-negara tersebut tidak sadar bahwa mereka telah menjadi korban tipu daya Yahudi yang masuk negeri mereka lewat perkumpulan-perkumpulan Masoni; suatu perkumpulan rahasia yang dikendalikan oleh tangan-tangan Yahudi di balik layar. Mereka amat disiplin menyembunyikan dirinya padahal merekalah sebenarnya aktor intelektual yang merancang operasi-operasi di bi
dang pemikiran, politik, ekonomi, sosial, militer,
dan sebagainya …, di negeri yang tersebar di sana perkumpulan-perkumpulan Masoni.”
Andaikata orang-orang Yahudi tidak mempunyai banyak antek-antek suatu negeri, niscaya mereka tidak bisa berbuat banyak untuk kepentingan kaum Yahudi internasional. Hanya saja, perkumpulan Masoni yang pucuk pimpinan meraka melayani orang-orang Yahudi mencapai tujuannya, bagai robot pelayan, yang bergerak tanpa disadari ke mana mereka menuju.
Sungguh betapa mencengangkan sebagian peneliti (sejarah) ketika mereka tahu bahwa orang-orang Yahudilah yang menjadi biang kerok meletusnya Perang Dunia. Merekalah yang menyulut
dan mengobarkan api peperangan melalui perkumpulan Masoni
dan klub-klubnya di dunia.
Sungguh sangat menyedihkan bahwa klub-klub Masoni ini telah merambah di lingkungan masyarakat kita, masyarakat Arab yang Islam.
Dan banyak di antara orang-orang yang mengaku beragama Islam dari golongan cendekiawan, hartawan, pejabat, tokoh-tokoh berpengaruh, orang-orang kuat,
dan para penguasa mengikuti prinsip-prinsipnya yang merusak.
Inilah Rencana-Rencana Utama Yahudi
Orang-orang Yahudi telah memberitahukan dalam protokolatnya tentang rencana-rencana mereka dalam ghazwul fikri untuk merusak manusia, baik aqidah, hati nurani,
dan akal mereka.
- Mereka mengadopsi pikiran Sigmund Freud yang meninjau segala sesuatu mengenai perilaku manusia dengan insting seksual
dan libidonya.
- Mengadopsi pikiran Karl Mark yang merusak akal
dan aqidah banyak orang, anti agama
dan menyerang aqidah uluhiyah. Ketika Karl Mark ditanya: “Lalu apa pengganti aqidah uluhiyah?” maka dia menjawab: “Penggantinya adalah The Other!”
- Mengadopsi pikiran Nietzche yang merusak akhlak, membolehkan orang berbuat sesuatu yang bisa mendatangkan kepuasan, meski untuk itu harus membunuh, atau menumpahkan darah, atau merusak.
- Mengadopsi pikiran Darwin tentang teori evolusi manusia. Teori itu menyebutkan bahwa manusia merupakan proses evolusi dari bakteri kehidupan, lalu menjadi ulat, lalu menjadi hewan, lelau menjadi kera,
dan akhirnya menjadi manusia.
Bahkan, untuk merusak aqidah
dan akhlak manusia, maka orang-orang Yahudi merancang suatu sistem. Untuk menjalankan sistem itu, mereka menggunakan sarana media massa, penerbitan, panggung-panggung hiburan, film-film, program-program radio, televisi, sekolah …,
dan menggunakan perantaraan perkumpulan-perkumpulan Masoni buatan mereka,
dan melalui tangan antek-antek pengkhianat
dan para penulis bayaran.
Dalam protokolat IX orang-orang Yahudi mengatakan: “Kita telah berhasil menyesatkan orang-orang non-Yahudi, merusak aqidah mereka,
dan menjadikan mereka bodoh melalui cara pengajaran, ide-ide pemikiran yang kita sendiri menganggapnya batil, kendati kita menyebarluaskan pemikiran tersebut.”
Dalam protokolat XIII disebutkan: “Untuk menjauhkan bangsa-bangsa non-Yahudi agar tidak punya kesempatan untuk menyingkap rencana baru kita, maka kita akan menyibukkan mereka dengan berbagai macam bentuk permainan
dan tempat hiburan
dan sebagainya …
dan cepat-cepat kita memuat iklan dalam surat-surat kabar mengajak orang-orang ikut dalam berbagai perlombaan dalam segala bi
dang, seperti seni, olahraga,
dan sebagainya.”
“Sesungguhnya kesenangan baru ini akan melalaikan sama sekali benak bangsa tadi dari masalah-masalah yang kita pertikaikan dengannya. Pada saat bangsa tersebut kehilangan secara berangsur-angsur kemampuan berpikirnya secara independen, maka semuanya akan bersorak bersama kita karena satu sebab, yakni kita akan menjadi anggota masyarakat dunia satu-satunya yang memiliki kemampuan untuk mengemuikakan satu kerangka pemikiran yang baru. Hal itu akan kita tunjukkan dengan menggunakan perantaraan orang-orang yang menjadi alat kita, yakni tokoh-tokoh yang tak diragukan lagi kerja samanya dengan kita.
Dan peran serta pengaruh para tokoh panutan agama yang independen akan berakhir pada saat dunia mengakui pemerintahan kita,
dan mereka akan memberikan pelayanan yang baik pada kita jika tiba saatnya nanti.”
Dan perkataan lain yang terdapat dalam protokolat mereka: “Kita harus bekerja merusak akhlak manusia di setiap tempat, sehingga mereka akan mudah kita kuasai. Sesungguhnya Sigmund Freud adalah orang kita, pikiran-pikirannya akan terus mengekspos hubungan seks di bawah terik matahari, sehingga tidak ada lagi sesuatu yang dianggap suci dalam pan
dangan kaum muda,
dan jadilah cita-citanya yang terbesar adalah bagaimana cara mereka bisa memuaskan naluri seksualnya, maka saat itulah moral kaum muda menjadi bobrok.”
Dalam notulen rapat konferensi Masoni dunia tahun 1960 ada tercatat pernyataan mereka: “Sesungguhnya kita tidak cukup hanya mengalahkan para pemeluk agama
dan tempat-tempat ibadah mereka, tujuan kita yang utama adalah memusnahkan mereka.”
Dalam majalah Akasia Masoni tahun 1930 dimuat perkataan mereka: “Sesungguhnya perjuangan melawan agama tidak akan berakhir hingga agama bisa dipisahkan dari negara
dan Masonisme akan menggantikan kedudukan agama-agama.
Dan sesungguhnya tempat-tempat perkumpulannya akan menggantikan posisi rumah-rumah ibadah.
“Kelak kita akan menjadikan Masonisme sebagai tujuan selain Allah.”
“Harus menciptakan generasi yang tak malu membuka auratnya.”
Seorang pemuka agama Yahudi mengatakan secara terang-terangan dalam sebuah upacara peletakan batu pertama perkumpulan Masoni di Tel Aviv tahun 1959: “Sesungguhnya kita semua bekerja untuk satu tujuan, yakni mengembalikan semua bangsa kepada agama pertama yang diturunkan Allah di atas permukaan bumi,
dan agama-agama selainnya adalah batil. Agama-agama yang hanya diciptakan oleh sekelompok kaum di kalangan suatu penduduk negeri, atau di kalangan suatu bangsa.
Dan sebagai hasil dari usaha
dan perjuangan kalian, maka kelak akan datang masa di mana agama Nasrani
dan agama Islam mengalami kehancuran,
dan orang-orang Islam
dan Nasrani melepaskan diri dari keyakinan mereka yang telah membusuk.
Dan semua manusia memperoleh bimbingan cahaya kebenaran
dan Hakikat ….” (Asaaliibul Ghazwil Fikri: 175).
Hal yang menguatakan bukti permusuhan orang-orang Yahudi terhadap agama-agama lain ialah perkataan mereka dalam protokolat XIV: “Saat kita jadi pemimpin-pemimpin dunia, maka kita tidak akan mengizinkan tegaknya suatu agama selain agama kita. Untuk mencapai maksud tujuan tersebut, maka kita harus melenyapkan aqidah-aqidah yang diyakini umat manusia. Jika hasil sementara yang kita capai mendorong terciptanya orang-orang atheis, maka itu tidak akan mempengaruhi apa yang menjadi tujuan kita. Bahkan ia bisa jadi contoh bagi generasi-generasi mendatang yang akand mendengarkan ajaran agama Musa. Agama ini telah menetapkan prinsip ajarannya yang
baku
dan mulia kepada kita untuk menundukkan semua bangsa
dan umat manusia di bahwa telapak kaki kita.”
Tahukah kalian-wahai para pemuda—setela saya beberkan rencana-rencana tersebut, apa sebenarnya yang mau dituju oleh orang-orang Yahudi Masoni di balik acara-acara keci
dan rencana-rencana busuk yang mereka susun?
Sesungguhnya mereka bertujuan:
- Mengembalikan kejayaan bangsa Israel
dan membangun negara Israel Raya yang membentang wilayahnya dari Sungai Eufrat hingga Sunagi Nil.
- Memalingkan generasi-generasi Islam—khususnya generasi mu
danya—dari front-front perjuangan
dan jihad.
- Menghancurkan semua agama, selain agama Yahudi, menghancurkan prinsip-prinsip moral, sosial,
dan ekonomi di muka bumi
dan hanya mengibarkan bendera Yahudi saja.
- Memecah-belah bangsa-bangsa di dunia, menyebarkan pertikaian di antasa sesama mereka, mengobarkan peperangan di antara mereka, menyulut api fitnah di kalangan bangsa-bangsanya … agar kekuasaan bi
dang militer, politik,
dan ekonomi tetap berada di tangan Yahudi selamanya.
- Membuat boneka-boneka kaki tangan di setiap negeri melalui perkumpulan-perkumpulan rahasia Masoni, untuk menyebarluaskan pikiran-pikiran Yahudi di negeri-negeri yang mereka tempati,
dan untuk menjalankan rencana-rencana bangsa Yahudi serta tujuan-tujuan mereka.
Inilah makar orang-orang Yahudi yang benar-benar jahat. Inilah rencana-rencana mereka yang sesungguhnya. Maka dari itu, wahai para pemuda, sadar
dan waspadalah kalian terhadapnya, sehingga kalian tidak terperangkap oleh jerat-jerat pemikiran, tipu daya,
dan muslihat orang-orang Yahudi yang bertujuan
menggoyahkan aqidah kalian, merusakkan akhlak kalian,
dan melenyapkan hal-hal yang kalian sucikan.
4. Rencana-Rencana Antek-Antek Musuh dalam Negeri
Sungguh, rencana yang mereka buat amat dahsyat
dan mengerikan, bahkan lebih hebat
dan lebih berbahaya dari rencana-rencana yang dibuat kaum komunis, kaum salibi,
dan kaum Yahudi …, yang telah saya utarakan sebelumnya.
Mengapa lebih hebat, karena musuh yang satu ini sebangsa dengan kita, berbicara dengan bahasa kita,
dan sebagian di antara mereka menganut agama yang kita anut. Terka
dang mereka berbaju Islam, terka
dang berbaju nasionalisme,
dan terka
dang berbaju arabisme untuk menyesatkan abna’ul Islam dengan pikiran-pikiran kufurnya
dan dakwah-dakwah sesatnya.
Adapun bahaya yang diakibatkan tindakan khianat mereka ialah ketika jamaah-jamaah Islam, ulama-ulama
dan dai-dai yang menyeru kepada agama Allah menentang mereka
dan memperingkatkan kaum muslimin terhadap bahaya mereka serta memperlihatkan hakikat mereka kepada para pemuda Islam, maka mereka dituduh (oleh antek-antek musuh Islam) sebagai musuh-musuh negara
dan demokrasi,
dan dituduh sebagai antek-antek kolonialis
dan zionis.
Tuduhan-tuduhan palsu itu untuk menjatuhkan kredibilitas mereka, menyangsikan perkara mereka,
dan menjauhkan umat Islam agar tidak mendengar dakwah mereka atau terpengaruh oleh mereka. Bahkan jika para antek-antek pengkhianat tersebut mempunyai pengaruh
dan kekuatan, maka mereka melemparkan tuduhan palsu untuk menjerat mereka dalam penjara, kemudian menimpakan kepada mereka
siksaan keras tanpa perikemanusiaan, serta menyetir media-media massa supaya mengondisikan opini publik atas tuduhan-tuduhan palsu
dan bohong tersebut,
dan agar membenarkan tindakan serta persekongkolan (jahat) mereka terhadap jamaah Islam, ulama,
dan dai. Demikianlah yang diperbuat oleh boneka-boneka kaki tangan musuh.
Siapakah Para Boneka Kaki Tangan Musuh Itu?
Yang saya maksud dengan para kaki tangan musuh ialah sekelompok putra-putra bangsa di setiap negeri Islam yang mempunyai hubungan dengan kaum komunis, atau kaum salibi, atau kaum Yahudi, atau doktrin-doktrin kolonialis yang menyesatkan. Kelompok-kelompok ini tersebar di berbagai belahan dunia Islam di
sana sini. Setiap kelompok menjalankan peranannya dalam menyebarkan doktrin-doktrin kufur
dan sesat di atas bumi Islam, untuk mengeluarkan generasi Islam dari keislamannya
dan memasukkan mereka dalam wadah partai kafir
dan sesat. Sehingga, apabila mereka telah memiliki banyak pendudung di masyarakat
dan di jajaran militer, maka mereka akan merebut kekuasaan, untuk menjalankan doktrin-doktrin
dan rencana-rencana yang didiktekan oleh para pemimpin mereka. Inilah tujuan terbesar yang mereka usahakan
dan perjuangkan.
Tak ada keraguan lagi bahwa setiap kelompok kaki tangan musuh yang khianat ini memiliki unsur-unsur pendukung yang senantiasa bekerja, mempunyai cara-cara yang beraneka ragam, doktrin-doktrin yang menyesatkan, organisasi-organisasi yang selalu berganti,
dan bantuan-bantuan finansial dari luar yang selalu mengalir
dan harus menjalankan perintah-perintah pemimpin mereka.
Jangan sampai dilalaikan dari ingatan bahwa kelompok Masoni Yahudi yang bekerja di negeri-negeri Islam merupakan kelompok yang paling berbahaya, paling licin tipu dayanya, paling hebat rencananya,
dan paling merusak. Itu karena ia masuk dalam hati para pengikutnya melalui tutur kata yang manis, doktrin-doktrin yang menyilaukan, iming-iming pangkat, kekayaan
dan jabatan. Sehingga, apabila telah masuk ke dalamnya maka akan naik posisinya hingga ke puncak. Kemudian akan menjalankan rencana-rencana Yahudi semampu mereka. Melalui tangan-tangan merekalah orang-orang Yahudi mewujudkan tujuannya dalam meluaskan pengaruh politiknya dari Sungai Eufrat hingga Sungai Nil, karena orang-orang Yahudi memudahkan kaki tangan itu promosi untuk meraih jabatan
dan pangkat yang tinggi. Demikianlah yang mereka perbuat.
Kelompok-kelompok kaki tangan musuh ini dengan berbagai afiliasinya, baik Masoni Yahudi atau komunis atau salibi atau kolonialis … saling bekerja sama dalam mencuri aqidah iman, merusak syariat Islam
dan menjatuhkan nilai-nilai etika
dan moral dari dalam diri abna’ul Islam, sehingga tak tertinggal sesuatu pun yang bernama Islam dalam kamus pikiran anak, atau perbuatan terpuji yang namanya akhlak. Apa yang mereka lakukan menjadikan anak-anak generasi Islam menjadi ragu akan agamanya, goyah aqidahnya, dicuci otaknya dalam perjalanan hidupnya. Pada gilirannya anak-anak generasi Islam tersebut membuang segala sesuatu yang susi yang dibawa agama
dan syariat. Bahkan, nantinya ia tercetak dengan pola pikir atheis atau tercemar dengan pola hidup permisif (serba boleh), memerangi keislamannya, sejarahnya,
dan leluhurnya.
Para antek kaki tangan musuh yang menjual diri mereka kepada syaitan itu—wahai para pemuda—bercokol di kementerian-kementerian, di ba
dan-ba
dan pendidikan, di jaringan-jaringan media massa, di serikat-serikat pekerja, di LSM-LSM,
dan di setiap tempat.
Adapun sarana-sarana mereka yang digunakan untuk menyebarkan kerusakan, kesesatan,
dan kekufuran—wahai para pemuda—sangat banyak
dan bermacam-macam. Terka
dang lewat tayangan-tayangan televisi, panggung-panggung hiburan rakyat, perkumpulan
dan pusat kebudayaan,
dan sering kali dengan mendirikan organisasi baru.
Itu tidak termasuk upaya mereka menyusupkan pikiran-pikiran kafir pada kurikulum pendidikan, buku-buku, lembaga-lembaga pendidikan,
dan perguruan tinggi. Juga, tidak termasuk pertemuan-pertemuan khusus di sarang-sarang konspirasi
dan kerusakan.
Bukan rahasia lagi bagi kalian—wahai para pemuda—bahwa para antek kaki tangan musuh itu memilih lapisan masyarakat Islam yang masih bersih
dan polos. Mereka memperdayanya dengan menggunakan cara logika, bujuk rayu,
dan penyesatan, yang dapat mempengaruhi iman
dan moral anak bangsa. Inilah cara-cara mereka.
- Mengiming-imingi pekerjaan, pangkat,
dan jabatan kepada anak, begitu mereka lulus sekolah jika dia mau menerima pikiran-pikiran mereka
dan bergabung dalam salah satu organisasinya.
- Memotivasi orang yang keranjingan peradaban Barat atau Timur … dengan perkataan mereka: “Sesungguhnya pemilik peradaban tersebut tidak sampai ke puncak kejayaan
dan kekuatan kecuali sesudah mereka melempar agama ke belakang.”
- Membuat ragu orang yang menanyakan kepada mereka tentang aqidah ketuhanan, seperti perkataan mereka: “Jika Allah adalah pencipta, lalu siapakah yang menciptakan Allah?” atau, “Kita tidak bisa melihat Allah, berarti Allah tidak ada!” atau, “Alam semesta ini tercipta secara alami atau secara kebetulan …”
dan perkataan-perkatan lain yang menimbulkan keraguan
dan kesangsian.
- Membuat para pemuda Islam ragu
dan sangsi terhadap sistem Islam, seperti perkataan mereka: “Sesungguhnya prinsip-prinsip Islam telah berakhir peranannya
dan telah habis masa berlakunya,
dan ia tidak layak lagi—menurut anggapan mereka yang batil—untuk zaman atom, listrik,
dan ilmu pengetahuan.”
- Meyakinkan dalam pikiran anak bahwa Islam mewajibkan hijab pada kaum wanita, memerintahkannya supaya tinggal di rumah,
dan menjadikannya sebagai budak kaum lelaki, maka tak mungkin kaum wanita bisa memperoleh hak-haknya secara sempurna
dan merasakan harkat dirinya sebagai manusia kecuali dengan melepaskan diri dari belenggu agama, moral,
dan tradisi.
- Menggiring kaum dewasa
dan para pemuda untuk melampiaskan syahwatnya
dan pergi ke tempat-tempat hiburan dengan dalih bahwa menyalurkan dorongan naluri itu berarti membebaskan tubuh dari impotensi.
- Mengangkat slogan-slogan palsu, terka
dang ajakannya dengan nama modernisasi,
dan pada waktu yang lain dengan nama prinsip-prinsip sosial.
Dan juga seruan-seruan kepada kebebasan kaum buruh, kaum petani,
dan kaum wanita. Serta slogan-slogan yang lain yang menyilaukan pan
dangan
dan menipu. Luarnya memperlihatkan rahmat, namun dalamnya menyimpan azab, yang bertujuan memalingkan generasi Islam dari keislaman serta menggiring mereka menuju kerusakan
dan kekafiran. Ini hanya sedikit saja dari sekian banyak cara yang digunakan oleh kaki tangan musuh untuk memerangi Islam
dan menghancurkan aqidah rabbani dalam diri generasi Islam.
Apa yang Mereka Kehendaki di Balik Itu?
Mereka ingin membelenggu perjalanan nasib generasi mukmin
dan masyarakat Islam pada gerbong kereta para pemimpin mereka, para pemilik aqidah kafir, isme-isme sesat,
dan organisasi-organisasi Masoni yang merusak. Sehingga, tidak ada lagi dalam pan
dangan para pemuda an pemudi Islam sesuatu yang bernama agama atau aib atau malu atau haram!
Terka
dang para antek musuh ini menampakkan diri dengan sosok penampilan seorang nasionalis yang membela
dan memperjuangkan kemerdekaan tanah suci. Padahal, banyak orang tahu sikap khianatnya di masa lalu, sikap hinanya yang menyerahkan daerah-daerah strategis kepada Yahudi,
dan tindakannya menumpas para pejuang Islam.
Dan, terka
dang tindakan khianatnya itu nampak jelas, yakni dengan kesediaannya untuk berdamai dengan Israel
dan untuk berdampingan secara damai dengan orang-orang Yahudi, dalih
dan bualnya untuk kepentingan bangsa
dan perdamaian dunia.
Akan tetapi, kaum muslimin sekarang tahu terhadap kepalsuan pengakuan mereka
dan kekacauan ucapan mereka meski mereka mengaku sebagai orang-orang nasionalis
dan bekerja untuk kepentingan bangsa serta membanggakan upayanya yang sungguh-sungguh untuk kemerdekaan (tanah suci).
Hal-hal yang harus kalian ketahui dengan baik—wahai para pemuda—adalah bahwa para antek musuh itu ketika meraih kekuasaan negara
dan memegang kendali pemerintahan, maka mereka menjalankan rencana-rencana yang didiktekan oleh tuan-tuannya lebih banyak daripada yang diminta hanya untuk memuaskan mereka, mendekatkan diri kepada mereka,
dan menunjukkan loyalitasnya terhadap ajaran mereka.
Tengoklah Kamal Ataturk! antek
dan kaki tangan orang-orang Masoni Yahudi
dan Salibi. Dia menjalankan rencana-rencana kaum Yahudi
dan Salibi lebih banyak dari yang didiktekan mereka kepa
danya. Hal-hal yang telah disepakati dalam perundingan
Luzon adalah menghapus Khilafah, memisahkan agama dari negara,
dan mengubah un
dang-un
dang negara dari Islam menjadi sekuler. Tetapi, apa yang dilakukan Kamal selepas perundingan itu? Dia melaksanakan seluruh hasil kesepakatan tersebut, bahkan untuk menyenangkan hati tuannya
dan untuk menambah kedekatan
dan kesetiaannya terhadap mereka, dia melikuidasi pengadilan-pengadilan syariah, madrasah-madrasah diniyah, wakaf, hukum waris, mengganti lafaz adzan dengan bahasa Turki, serta mengganti penggunaan huruf Arab dengan huruf latin. Itu semua terlaksana pada tahun 1928 M.
Wahai para pemuda! Saya mengatakan apa yang sebenarnya! Wahai para pemuda! Kalian tahu, bahwa sebagian dari masyarakat Islam sungguh telah terikat oleh sistem kapitalis atau komunis atau sosialis. Apabila keadaan itu terus berjalan
dan tidak ada perlawanan atau penentangan dari umat Islam
dan pemuda Islam, maka sesungguhya kita telah ditimpa kehinaan selamanya. Umat Islam di belahan bumi Timur
dan Barat mengalami kehinaan
dan kenistaan serta hidup dalam perbudakan, bahkan kita menjadi orang-orang yang berhak mendapatkan laknat Allah, laknat generasi Islam,
dan laknat sejarah karena kelalaian kita, ketidakpedulian kita, kepasrahan
dan kecintaan kita kepada dunia. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum fasik,
dan orang yang zalim itu akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali.
Kini kita ketahui bahwa kekuatan-kekuatan jahat itu semuanya bersatu padu, bahu membahu,
dan tolong menolong dalam memerangi Islam dari dalam dada kaum muslimin. Buktinya, setelah jatuhnya Al-Quds di tangan Yahudi pada tahun 1967, Churchil berkata: “Lepasnya Al-Quds dari kekuasaan Islam merupakan impian orang-orang Yahudi
dan Nasrani. Sesungguhnya kegembiraan orang-orang Nasrani tak kalah dengan kegembiraan orang-orang Yahudi. Sesungguhnya Al-Quds telah lepas dari tangan kaum muslimin
dan parlemen Israel telah menetapkan tiga ketetapan, di antaranya menjadikan Al-Quds sebagai bagian wilayah Israel
dan tidak akan dikembalikan kepada kaum muslimin dalam perundingan apa pun di masa mendatang antara kaum muslimin dengan Yahudi.”
Apa Solusi untuk Melawan Itu Semua?
Whai para pemuda Islam!
Islam menuntut kalian supaya mengokohkan di dalam diri kalian dua benteng asar untuk menjadi pelindung
dan penangkal yang kuat dari setiap ghazwul fikri (perang pemikiran)
dan tasykik (hal-hal yang membuat ragu) dari kaum orientalis
dan atheis.
Pertama, Benteng Tau’iyyah ats-Tsaqaafiyyah (Kesadaran Ilmu)
Yakni, dengan memahami secara syumul (menyeluruh) setiap bantahan para ulama Islam yang dijadikan dasar menepis syubhat-syubhat yang dimunculkan oleh para propagandis ghazwul fikri seputar sistem Islam, tarikh
dan nabi Islam.
Dan, melakukan studi secara komprehensif bahwa syariat Islam telah menghimpun di dalanya sifat rabbani, universal, syumul,
dan reformatif.
Dan prinsip-prinsip ajarannya membawa pilar-pilar penopang peradaban, kebangkitan,
dan kemajuan. Dengan kesadaran ini, kalian dapat menolak kebodohan dengan ilmu, menangkal keraguan dengan yakin
dan menepis syubhat dengan hujjah.
Kedua, Benteng Aqidah Imaniyah
Yakni dengan sikap menerima secara total
dan keyakinan yang penuh bahwa din Islam yang agung ini adalah din yang haq
dan abadi, yang telah Allah turunkan ke dalam hati Nabi-Nya, Muhammad saw. untuk menjadi pemberi kabar gembira
dan peringatan bagi umat manusia di seluruh dunia.
Dan bahwasannya Islam adalah satu-satunya din yang lengkap, yang memiliki kemampuan mencerna segala bentuk perkembangan kehidupan
dan obat penyembuh bagi berbagai macam penyakit manusia di setiap tempat
dan segala zaman sampai Allah mempusakai bumi seisinya.
Dan bahwasannya yang menurunkan din ini haruslah Dzat Yang memiliki kesempurnaan mutlak, suci
dan bersih dari kekurangan
dan kelemahan,
dan melekat pa
danya sifat pencipta qudrah, ilmu
dan hikmah.
Dan bahwasannya tiadalah Allah menurunkan din ini kecuali untuk mewujudkan kepentingan din
dan dunia hamba-hamba-Nya serta mengangkat dari mereka ikatan
dan belenggu yang melilit leher-leher mereka.
Dengan penerimaan
dan keyakinan ini—wahai para pemuda—kalian akan mampu menolak denan tegas
dan tegar segala macam sistem buatan manusia,
dan segala syubhat apa pun yang dimunculkan musuh-musuh syariat, serta propagnda yang didengung-dengungkan oleh para propagandis ghazwul fikri di negeri-negeri Islam.
Akan tetepi, apakah cukup bagi para pemuda Islam hanya berbekal benteng ilmu
dan iman untuk menjaga diri mereka agar tidak terperosok ke dalan jurang perangkap ghazwul fikri musuh
dan menghindarkan diri dari tergelincir ke dalam lumpur kesesatan
dan kekufuran?
Ya benar, tidak cukup bagi para pemuda untuk hidup mengisolasi diri dari lingkungan masyarakat atau menjauhkan diri dari persoalan-persoalan Islam, tak cukup sama sekali bagi mereka mengatakan, “Alhamdulillah, kami alam keadaan baik-baik saja, kami telah membentengi diri kami denan iman
dan Islam!”
Wahai para pemuda, kalian harus mengetahui tugas besar di dalam menyebarkan risalah Islam
dan melawan dengan segenap kekuatan, persekongkolan jahat musuh, serta untuk bekerja dengan sungguh-sungguh menegakkan hukum Allah di bumi.
Berpijak pada pemahaman
dan kesadaran ini, mereka harus bergabung di bawah bendera jama’ah Islam, menapaki marhalah-marhalah amal bersamanya; di dalam menyampaikan dakwah Islam di kalangan kaum tua
dan muda, lelaki
dan perempuan; dalam memperingatkan umat Islam terhadap rencana-rencana keji
dan konspirasi-konspirasi jahat yang dirancang musuh-musuh Islam untuk menghancurkan Islam;
dan dalam menyadarkan secara terbuka kaum muslimin agar bergabung dalam jama’ah Islam yang mukhlis untuk memperbanyak basis kelompok yang militan di negeri-negeri Islam di mana saja.
Sesungguhnya “sesuatu yang wajib yang tidak dapat terlaksana dengan sempurna kecuali dengan sesuatu, maka ia menjadi wajib”.
Selama musuh-musuh Islam bergerak dengan bebas
dan leluasa menjalankan rencana-rencana mereka di negeri-negeri Islam, selama hukum-hukum Allah disingkirkan,
dan selama kesatuan umat Islam belum terwujudkan, serta selama jihad islami belum mencapai marhalahnya, yakni takwin (membangun kekuatan)
dan I’dad (mengadakan persiapan), maka wajib bagi para pemuda Islam
dan para aktifis amal islami untuk bersatu padu di antara mereka dalam rangka wujudnya qa’idah islamiyyah ash-shulbah (Islam yang kuat) yang mampu menghadapi peristiwa-peristiwa
dan konspirasi musuh di negeri-negeri Islam dengan tekad yang kokoh, cahaya iman,
dan jiwa yang sabar.
Melalui qa’idah shulbah yang tersebar di dalam kelompok-kelompok Islam di sana sini, maka kemenangan terhadap musuh akan dapat diwujudkan, daulah Islam dapat ditegakkan,
dan kejayaan, kepeloporan, kemuliaan,
dan eksistensi politik umat dapat dikembalikan.
Dengan demikian--wahai para pemuda—solusi untuk menghadapi konspirasi-konspirasi yang dirancang oleh musuh-musuh Islam adalah;
1. membentengi diri dengan kesadaran ilmu.
2. Membentengi diri dengan aqidah yang kuat.
3. bergabung dengan qiyadah (jama’ah) Islam yang mukhlis.
4. memperbanyak qa’idah mu’minah, yang terdiri dari kaum tua, muda, lelaki,
dan wanita di seluruh negeri-negeri Islam.
Jika yang demikian itu telah kalian lakukan, maka saat itu kalian telah memikul tanggung jawab kalian, telah menjalankan dengan sungguh-sungguh
dan ikhlas risalah yang terbeban di pundak kalian
dan telah membongkar sarang-sarang kerusakan
dan komplotan musuh yang bercokol di tengah-tengah umat kalian.
Dan kalian telah berhasil menegakkan eksistensi politik yang besar di tengah-tengah masyarakat kalian.
Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetepi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.
Sumber: Diringkas dari kitab
Asy-Syabab al-Muslimu Fii Muwaajahati at-Tahaddiyaati, atau
Aktivis Islam Menghadapi Tantangan Global, karya: Dr. Abdullah Nashih 'Ulwan, terj. Abu Abu Abida al-Qudsi (Pustaka Al -'Alaq, 2003), hlm. 39-85.
s3leNgk4px......